Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Perawat terhadap Perilaku Pencegahan Flebitis di RSUD Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Wahyuni, Sri (2014) Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Perawat terhadap Perilaku Pencegahan Flebitis di RSUD Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Undergraduate thesis, STIK Sint carolus.

Preview	Text (ABSTRAK) abstrak.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 11. BAB I.pdf Download (162kB) | Preview
	Text (BAB 2) 12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB)
	Text (BAB 3) 13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB)
	Text (BAB 4) 14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB)
	Text (BAB 5) 15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB)
	Text (BAB 6) bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB)
	Text (LAMPIRAN) lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (916kB)
	Text (LAMPIRAN 2) lampiran 2.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Flebitis adalah peradangan pada vena yang disebabkan oleh kateter atau iritasi kimiawi zat aditif dan obat – obatan yang diberikan secara intravena. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi perawat terhadap perilaku pencegahan flebitis di RSUD Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian defkriptif korelatif dan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purpossive sampling dengan responden sebanyak 92 perawat yang bekerja di 6 unit rawat inap dan ICU di RSUD Kota Tanjungpinang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Kendall’s Tau-b dan Chi square.Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini dengan analisis univariat, dengan hasil umur responden terbanyak adalah 20 – 30 tahun sebesar 53,3%, pendidikan tinggi (D III dan S1) sebanyak 96,7%, dan mayoritas perawat yang bekerja di RSUD Kota Tanjungpinang tidak mendapatkan pelatihan terapi IV dalam 5 tahun terakhir sebanyak 91,3%. Sedangkan sebagian besar respondennya mempunyai pengetahuan yang baik (80,4%) tentang flebitis, motivasi yang tinggi (97,8%) dalam mencegah flebitis, dan mempunyai perilaku yang baik dalam mencegah flebitis (94,6%). Analisis bivariat menyatakan tidak adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan flebitis (P value = 0,98), antara motivasi dengan perilaku pencegahan flebitis (P value = 0,217), umur dengan perilaku pencegahan flebitis (P value = 0,754), pendidikan dengan perilaku pencegahan flebitis (P va lue = 0,153), dan pelatihan terapi intravena dengan perilaku pencegahan flebitis (P value = 0,478). Disarankan bagi pihak rumah sakit untuk memperbanyak pemberian pelatihan dan seminar tentang asuhan keperawatan pemberian terapi intravena kepada para perawat di RSUD Kota Tanjungpinang. Perawat bersedia mengikuti pelatihan terapi intravena yang diberikan oleh pihak rumah sakit atau institusi lain dan kemudian mempraktikkan ilmu yang didapat kepada para pasien. Para perawat yang belum begitu mahir dalam memasang infus juga dapat mengobservasi perawat yang sudah ahli saat melakukan teknik pemasangan infus, lalu mempraktikkanya sesering mungkin di RSUD Kota Tanjungpinang dengan pendampingan perawat ahli. Peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian kualitatif sehingga dapat menggali lebih dalam dan mendetail hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi perawat terhadap perilaku pencegahan flebitis di RSUD Kota Tanjungpinang

Actions (login required)

View Item