Hubungan Antara Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Dan Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di RS Sentra Medika Cikarang.

Sidauruk, Roskembar (2017) Hubungan Antara Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Dan Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di RS Sentra Medika Cikarang. Masters thesis, STIK Sint Carolus Jakarta.

Preview	Text (JUDUL) judul tesis 99.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (BAB I) bab 1 tesis 99.pdf Download (2MB) | Preview
	Text (BAB II) bab 2 tesis 99.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB)
	Text (BAB III) bab 3 tesis 99.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (BAB IV) bab 4 tesis 99.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text (BAB V) bab 5 tesis 99.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)
	Text (BAB VI) bab 6 T99.pdf Download (1MB)
	Text (LAMPIRAN) lamp tesis 99.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB)

Abstract

Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam perilaku anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja perawat dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit. Selain budaya organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja. Penelitian ini di lakukan terhadap perawat rawat inap di RS Sentra Medika Cikarang, waktu penelitian bulan April-Mei 2017. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara budaya organisasi, gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di RS Sentara Medika Cikarang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) terhadap 63 perawat pelaksana. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah seluruh populasi (total sampling) yang memenuhi criteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan budaya organisasi yang dominan adalah Clan (50%), perawat menilai gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan dominannya adalah Laissez-Faire (43,6%), kepuasan kerja 54%, kinerja baik hanya (20,6%) , dan kinerja perawat terkait pelaksanaan asuhan keperawatan (48,6%). Ada hubungan bermakna antara budaya organisasi dan kinerja (p=0,006), ada hubungan bermakna antara kepuasan kerja dan kinerja (p=0,005). Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja (p=0,716). Perawat yang mempunyai kepuasan kerja baik memiliki peluang 17 (tujuh belas) kali dalam menigkatkan kinerja perawat. Peneliti merekomendasikan perlunya mensosialisasikan visi, misi dan tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, dan diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan keperawatan, menerapkan gaya kepemimpinan demokratis, menyusun jenjang karir perawat, dan menerapkan metode asuhan tim.

Actions (login required)

View Item