Dwiyanto, Dwiyanto (2014) Efektifitas Povidon Iodine Spray 10% Terlarut Dalam Alkohol 50% Dengan Alkohol Swab 70% Terhadap Koloni Bakteri Dan Kejadian Plebitis Pada Area Pemasangan Infus Di Rumah Sakit Advent Bandung. Masters thesis, STIK Sint Carolus Jakarta.
|
Text (ABSTRAK)
TIDaK ADA JUDUL.pdf Download (731kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I TESIS DWI revisi.pdf Download (403kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II+.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
BAB III TESIS DWI 2014 revisis.pdf Restricted to Repository staff only Download (452kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV TESIS DWI 2014 revisi.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
BAB V TESIS - Copy.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB VI)
BAB VI-DAFPUS.pdf Download (951kB) | Preview |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMP GBR.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Infeksi pembuluh darah tepi termasuk infeksi nosokomial dapat terjadi di rumah sakit, terutama pasien dengan terapi cairan (65%), diakibatkan masuknya kuman seperti mikroorganisme Staphylococcus Aureus, ke area insersi jarum infus. Desinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri, sehingga mencegah terjadinya plebitis. Penelitian ini menggunakan design Pretest posttest control group, di Rumah Sakit Advent Bandung selama Mei-Juli 2014, berjumlah 83 responden, dengan cara random sampling, responden kelompok intervensi (Povidon Iodin Spray=PIS) berjumlah 63(75%), dan responden kelompok kontrol (Alkohol Swab=AS) berjumlah 21(25%). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas povidon iodine 10% spray dengan alkohol swab 70% terhadap koloni bakteri dan plebitis. Pengambilan kultur dilakukan sebelum dan sesudah pemberian antiseptik di area pemasangan infus. Hasil penelitian dihitung jumlah rata-rata penurunan koloni sebelum dan sesudah. Uji paired t-test memiliki hasil 0.000 (p<0.05), artinya terdapat perbedaan mean yang signifikan rata-rata jumlah koloni bakteri sebelum dan sesudah pemberian antiseptik. Hasil Uji independent t-test adalah 0.973 (p>0.05), artinya tidak ada perbedaan penurunan yang signifikan dari rata-rata jumlah koloni bakteri pada pemberian antiseptik. Kontribusi kejadian plebitis dilihat dari Model Nagelkerke R Square dengan nilai 7,6 % hari kedua, dan 19,2 % hari ketiga untuk semua kelompok. Terdapat gejala plebitis 9,5% hari kedua, dan 23,8% hari ketiga pada kelompok kontrol sedangkan kelompok intervensi terdapat gejala plebitis 6,5% hari kedua, dan 4,8% hari ketiga. Hasil uji estimasi probabilitas kelompok intervensi P=0.95 (OR=19) kelompok kontrol P=0,76 (OR=3.1). Didapati nilai beta 1.614 yang menunjukkan PIS 1.614 lebih baik dibanding AS. Hasil uji Anova adalah 0.011 (p<0.05), menunjukkan antiseptik memiliki perbedaan efektifitas untuk menurunkan jumlah koloni bakteri. Jika dilihat dari nilai OR, PIS lebih efektif dibanding AS, sehingga antiseptik pada pemasangan infus di rumah sakit sebaiknya menggunakan PIS.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Antiseptik, Koloni Bakteri, Plebitis, Area Pemasangan Infus | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
||||||||||||
Divisions: | Master Program in Nursing | ||||||||||||
Depositing User: | Veronika Yuli | ||||||||||||
Date Deposited: | 08 May 2024 06:31 | ||||||||||||
Last Modified: | 08 May 2024 06:31 | ||||||||||||
URI: | http://repository.stik-sintcarolus.ac.id/id/eprint/1515 |
Actions (login required)
View Item |