Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Resiko Low Back Pain Pada Perawat di Ruang ICU dan IMC RSMK Depok 2015

Irianti, Neni (2015) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Resiko Low Back Pain Pada Perawat di Ruang ICU dan IMC RSMK Depok 2015. Undergraduate thesis, STIK Sint carolus.

Preview	Text (ABSTRAK) abstrak.pdf Download (836kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) bab 1.pdf Download (183kB) | Preview
	Text (BAB 2) bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB)
	Text (BAB 3) bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB)
	Text (BAB 4) bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB)
	Text (BAB 5) bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (245kB)
	Text (BAB 6) bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB)
	Text (LAMPIRAN) lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB)

Abstract

Low Back pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikular atau keduanya. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya resiko Low Back Pain pada perawat di ruang ICU dan IMC Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Metode penelitian adalah deskriptif korelatif dengan metode cross sectional yaitu mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya resiko Low Back Pain pada perawat di ruang ICU dan IMC Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 perawat yang bertugas di ruang ICU dan IMC. Hasil univariat yang diperoleh, ditemukan angka usia perawat 21-27 dengan jumlah 20 (54,1%), IMT normal 16 orang (43,2%), berat objek/BB pasien > 16 kg sebanyak 22 (59,5%), frekuensi mengangkat pasien > 2 kali dalam 1 shift sebanyak 20 (54,1%), tidak beresiko kejadian LBP 22 (59,5%) dan keluhan fisik tingkat rendah 26 (70,3%). Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan bila nilai P < 0,05 yang signifikan antara usia perawat terjadinya dengan resiko LBP (p=0,000), IMT perawat dengan terjadinya resiko LBP (p=0,032), sikap tubuh perawat dalam bekerja menunjukkan tidak ada hubungan signifikan (p=0,792), BB pasien yang diangkat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p=0,000), frekuensi mengangkat pula menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,050). Dari hasil penelitian disarankan agar menyediakan sarana dan prasaran alat bantu untuk pemindahan pasien yang memadai, pendataan ulang perawat yang mengalami LBP untuk melakukan evaliasi dan tindakan, diadakannya pelatihan tentang K3, mengadakan mutasi perawat yang sudah mengalami keluhan LBP agar keluhan tersebut tidak berulang dan produktivitas kerja tidak terhambat.

Actions (login required)

View Item