Sastamidhyani, Ni Putu Ayu J. (2014) Pengalaman Ketidaknyamanan Pasien yang Pernah Terpasang Endo Tracheal Tube dan Implikasi terhadap Tindakan Keperawatan di ICU RS Husada Jakarta. Masters thesis, STIK Sint Carolus Jakarta.
|
Text (ABSTRAK)
JUDUL T026.pdf Download (276kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB1 T026.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB2 T026.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text (BAB III)
BAB3 T026.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
||
Text (BAB IV)
BAB4 T026.pdf Restricted to Registered users only Download (21MB) |
||
|
Text (BAB V)
BAB5+ T026.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMP T026.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB) |
Abstract
Penyakit kritis terjadi akibat gangguan disfungsi organ membutuhkan penanganan di intensive care unit (ICU )untuk mengembalikan fungsi tubuhnya. Penanganan pasien di ICU kadang membutuhkan pemakaian ventilator. Dimana pemasangan ventilator membutuhkan intubasi dengan Endo Tracheal Tube(ETT). Critical care medicine (2014) mencatat di USA terdapat lebih dari 5 juta pasien, dengan penyakit kritis masuk ke ICU. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif fenomenologi deskriptif, bertujuan menggali secara mendalam pengalaman pasien terpasang ETT. Partisipan utama sebanyak 5 orang diambil secara purposive sampling dan 4 partisipan pendukung. Hasil penelitian mendapatkan 5 tema. Pengalaman ketidaknyamanan meliputi nyeri, haus, disorientasi, cemas dan sulit berkomunikasi. Upaya partisipan meminimalisir ketidaknyamanan melalui doa, patuh terhadap program pengobatan dan perawatan, sabar dan pengaturan posisi. Harapan partisipan dalam mengurangi ketidaknyamanan dibantu dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan , dukungan keluarga, perhatian staf ICU dan kejelasan informasi. Ketidaknyamanan paling banyak dirasakan pada prosedur suction, oral higiene, perubahan posisi dan ekstubasi. Partisipan pendukung menguatkan pernyataan tema partisipan utama. Disimpulkan pengalaman ketidaknyamanan ETT dirasakan secara fisik , psikologis, sosial dan spiritual. Upaya yang dilakukan mulai dari internal (doa, perilaku patuh, sabar dan mengatur posisi mandiri) dan eksternal (support keluarga), mampu membantu meminimalisir ketidaknyamanan. Harapan partisipan secara internal (mendekatkan diri kepada Tuhan) sangat dipengaruhi oleh dukungan sosial (keluarga dan staf ICU) dan kolaborasi medis dan perawat (kejelasan informasi). Disarankan perawat selalu menerapkan tehnik komunikasi terapeutik pada intervensi manajemen jalan nafas, proses weaning dan discharge planning. Selama pasien terpasang ETT sampai ekstubasi, perawat diharapkan hadir secara fisik, psikologis, sosial dan spiritual.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | ETT, ketidaknyamanan, tindakan keperawatan | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
||||||||||||
Divisions: | Master Program in Nursing | ||||||||||||
Depositing User: | Veronika Yuli | ||||||||||||
Date Deposited: | 30 Sep 2021 07:27 | ||||||||||||
Last Modified: | 08 May 2024 04:01 | ||||||||||||
URI: | http://repository.stik-sintcarolus.ac.id/id/eprint/766 |
Actions (login required)
View Item |